 |
| Seorang politisi dari Partai Gerindra Kabupaten Cianjur Yunus Sadar. (Foto: SignalCianjur) |
Yunus Sadar: Bersembunyi Dibalik Kemasan Idiologi, Kaderisasi dan Konstitusi
SIGNALCIANJUR.COM- Apakah pelatihan ideologi dan kaderisasi tidak dapat dilaksanakan setelah ada keputusan terpilih dari hasil pilihan rakyat pasca pemilihan terbuka.
Hal tersebut disampaikan salah seorang polisi dari Partai Gerindra Kabupaten Cianjur Yunus Sadar, kepada awak media, Sabtu (11/3/2023), pagi.
Banyak kejadian di bawah tahun 1998 bahwa kebijakan tertutup seperti apa hasilnya dan bahkan setelah 1999 kesini pun tidak sedikit kader partai telah mengikuti pelatihan kaderisasi dan kepemimpinan bermasalah.
"Ya! Soal tindak pidana dan mereka ingin kembali lagi masuk ke arena dengan kondisi sesungguhnya mereka telah menghianati rakyat dan bangsa sendiri," katanya.
Bahkan, masih ujarnya, ada korelasi tematik gerakan dan kebijakan mungkin dirinya secara pribadi berkesimpulan bahwa hal itu sudah tidak sehat, seperti halnya mantan koruptor bisa mencalonkan kembali, ditiadakannya SKCK dan lain sebagainya apakah hal itu adalah tujuan strategis mereka (tertutup,red).
"Padahal menjadi buruh pabrik dan karyawan toko saja harus membawa SKCK," terang Yunus.
Maka, Yunus memaparkan, apabila demikian rakyat akan minim informasi terkait rekam jejak calon nya dan ketika rekam jejak calonnya di ketahui pun rakyat tidak bisa menolak karena kembali kepada kebijakan parpol terkait siapa yg harus lolos atau tidak (monopoli ada pada parpol).
"Bangsa ini telah sakit apalagi ditambah dengan kebijakan pemilihan tertutup dengan menempatkan orang tidak berbasis kompetensi," sebutnya.
Masih hal sama diungkapkan politisi dari Partai Gerindra ini, karena ideologi dan kaderisasi hanyalah slogan semata, semua hanya berdasarkan suka dan tidak suka. Dan, menguntungkan atau tidak buat dirinya bukan buat rakyat atau bangsa, ditambah penempatan calon terpilih berdasarkan sentimen kelompok dan itulah benih polarisasi bangsa paling bahaya.
"Nah! Itulah yang terbukti adanya dengan kemasan demi tujuan rakyat dan bangsa," tutur Yunus.
Seorang politisi dari Partai Gerindra ini menambahkan, jangan salahkan kegagalan bangsa ini kepada rakyat karena kegagalan terjadi saat ini sesungguhnya adalah akibat ulah mereka paling merasa punya hak atas pengelolaan bangsa ini ke depan.
"Artinya tidak boleh dikelola oleh yang lain dengan bersembunyi dibalik konstitusi dan merubah-rubah konstitusi," tutup Yunus Sadar. (Red/*)
