Pasca gempa bumi, terlihat anggota Polres Cianjur berjibaku sosial monitoring dan bantu pengamanan. (Foto: Dok Humas Polres Cianjur) |
SIGNALCIANJUR - Pasca bencana gempa bumi yang Senin 21 November 2022, menyisakan kesedihan warga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Seperti hal dirasakan sebanyak 1000 KK Desa Sukaratu, Kecamatan Gekbrong, Jumat (6/1/2023).
Sekertaris Desa (Sekdes) Saepul Bahri mengatakan, telah didata berkaitan dengan tingkat kerusakan bangunan rumah ringan, sedang maupun berat. Posisi di lapangan pengajuan, baik itu yang ringan, sedang di KK, nomor rekening (Norek) yang berat juga.
"Sehingga menjadi kegaduhan. Dan, masyarakat seakan-akan menyalahkan terhadap pemerintah desa (Pemdes)," sebutnya.
Masih ujar Saepul, data yang diajukan oleh pemdes sebanyak 153 KK itu belum terisi baru realisasi di sekitar angka 20 persen yaitu 400 KK. Dan, belum semua mendapatkan buku rekening, dan baru pencairan dua kategori ringan dan sedang.
"Rusak berat tahap satu masih menunggu pencairan. Artinya belum ada keputusan dari pihak pemerintah dan BNPB," terangnya.
Realisasi pasti jelasnya, masih ujarnya, akan ada keputusan yang jelas. Karena kebetulan hari ini juga pak Kepala Desa (Kades) ada rapat di UNPI dan BNPB terkait masalah pencairan bangunan rumah yang rusak berat.
"Mudah-mudahan ada solusinya supaya masyarakat tidak menekan dan mempertanyakan terus," harap Saepul.
Semoga lebih detil lagi dicek ulang dari BNPB maupun pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Cianjur, untuk warga Sukaratu yang terkena dampak gempa bumi.
"Pemdes hanya mengajukan fakta di lapangan saja," ucap Saepul.
Lebih lanjut, berharap segera terealisasikan dari pihak pemdes mewakili warga. Baik itu rusak berat, sampai saat ini belum ada kepastian seperti apa. Dan, pemerintah ataupun dari pihak BNPB mohon untuk cek prospek laporan soal kesalahan-kesalahan data yang diajukan oleh desa.
"Nah! Contoh dasar laporan ringan menjadi sedang, sedang menjadi berat, itu banyak permasalahan," jelas Sekdes Desa Sukaratu.
Sekdes Desa Sukaratu menambahkan, secepatnya mohon ada kepastian laporan untuk warga. Khusus yang belum buka rekening ataupun yang belum menerima bantuan, karena mereka sangat menunggu untuk perbaikan rumah.
"Jujur saja meskipun mereka harus menggunakan dana talang dari mana," tutupnya. (Red)