 |
| Prihatin dan sedih, ibu Hadiat (41) seorang wanita hamil mengidap tumor di kepala, warga Kampung Citiis RT 3/ 1, Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, hanya bisa terbaring di kasur. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Prihatin dan tentunya sakit apa dirasakan ibu Hadiat (41) seorang wanita kini hamil mengidap tumor di kepala, warga Kampung Citiis RT 3/ 1, Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Nani (22) anak kandung Hadiat membenarkan, kini usia kehamilan ibu menginjak mau lima bulan, kasihan dirinya merasa sedih. Karena harus berjuang melawan rasa sakit akibat benjolan di belakang kepalanya.
"Ya, kian hari yang terus menerus membesar di bagian kepala. Berharap ada bantuan dari pemerintah maupun para donatur juga dermawan," harapan, nampak pasrah dan terlihat sedih gak bisa berbuat apa-apa, saat dikonfirmasi langsung awak media, Minggu (30/1/2022).
Nani menuturkan, ibu telah menderita penyakit tumor selama satu tahun setengah. Dan, selain itu benjolan tumor terus tumbuh membesar hingga menutupi bagian belakang kepala sebesar bola futsal.
"Sebelumnya itu tak terasa gejala apapun, hanya ada benjolan di kepala. Setiap bulan semakin tumbuh membesar lagi begitu seperti terlihat," ujarnya.
Masih ujar Nani, kini kondisi ibu yang tengah hamil hanya dapat berbaring dan tidak dapat melakukan aktivitas layaknya ibu rumah tangga lainnya. Kini hanya bisa berbaring, soalnya untuk melakukan aktivitas susah.
"Apalagi kondisi keuangan keluarga yang hanya mengandalkan penghasilan bapak hanya bekerja kuli serabutan," akunya
Nani menyambungkan, bapak sebagai buruh tani, tentu dengan penghasilan serba kurang tidak mampu membawa ibu untuk mendapatkan pengobatan yang layak ataupun sekedar pemeriksaan rutin.
"Sudah dibawa Ke Bandung, cuma BPJS bermasalah sama biayanya juga tidak cukup," tutur Nani.
Terpisah, Camat Pagelaran, Deni Widya mengatakan, pihaknya belum mengetahui adanya warga hamil mengidap penyakit tumor di Kecamatan Pagelaran. Dan, baru mengetahui setelah ada konfirmasi dari awak media.
"Terimakasih atas informasinya, dan nanti akan cek terlebih dahulu dan koordinasi dengan pihak desa setempat. Dan, mudah-mudahan bisa segera dibantu," tutupnya singkat.
Diketahui, informasi diterima, prihatin dan miris lagi, keluarga ibu Hadiat keluarga tergolong warga tidak mampu. Sehingga ia belum mendapatkan pengobatan selayaknya harus didapatkan, karena keterbatasan biaya. (Red)
