Notification

×

Iklan

Iklan

Puluhan Tahun, Satu Keluarga di Wangunsari Naringgul Huni Gubuk Mirip Kandang Domba Tanpa Penerangan Listrik

6/28/2021 | 11:21 WIB Last Updated 2021-06-29T03:58:02Z
Miris dan prihatin dambakan bantuan, satu keluarga huni gubuk mirip kandang domba, warga Desa Wangunsari, Naringgul. (Foto: SignalCianjur)


SIGNALCIANJUR.COM- Lagi-lagi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat masih ada satu keluarga hidup mirip kandang domba, di saung (gubuk) ukuran 3x4 meter, beralaskan tikar dan papan rapuh.

Seperti halnya dirasakan atau dialami pasangan suami istri (Pasutri) Yayat (51) dan Nanih (50) beserta empat anaknya, asal warga Kampung Gunung Empuk RT 25/8, Desa Wangunsari, Kecamatan Naringgul, Senin (28/6/2021).

"Ya, kang? jujur saja dari pemerintah malahan bantuan sudah ada seperti PKH dan beras rasta (raksin) malah dicancel. Dan, kini tidak menerima bantuan lagi," aku Yayat, diamini sang istri.

Yayat mengaku, kalau menempati saung gubuk ini sudah hampir 10 tahun bersama anak dan istri. Ini di tanah milik pribadi bapaknya, Segini juga bagi dirinya sekeluarga sudah bersyukur.

"Bisa punya saung gubuk, walau kondisinya tidak layak huni yang terpenting ada tempat berteduh," ucapnya.

Bahkan, kondisinya sudah tidak layak huni beratap serabutan sapu injuk dan berdinding bilik, terbuat dari bambu. Terlihat miris, dan tanpa penerangan cahaya listrik pula.

Hal serupa dikatakan Nanih (50) Istri Yayat mengatakan, anak yang bungsu masih belum sakolah. Karena tidak punya biaya untuk mendaftarkan.
Buat makan juga susah, apalagi buat biaya anak sekolah. Pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti bantuan beras rasta dan program keluarga harapan (PKH).

"Tapi kini entah kenapa tidak menerima bantuan lagi hampir sudah beberapa bulan ini," akunya.

Ia berharap, semoga dapat bantuan sosial (Bansos) kembali baik itu PKH, rasta atau rutilahu dan listrik dari PLN. Adanya bantuan bisa meringankan beban biaya hidup keluarga.

"Nah, sementara suami saya hanya kerja serabutan kuli bertani itupun kalau ada membutuhkan," bilang Nanih.


Terpisah, Ketua RT Hakimin membenarkan, keluarga Yayat yang tergolong keluarga tidak mampu. Sepengetahuannya keluarganya menempati gubuk saung yang tidak layak huni.

"Kalau tanah milik sendiri batas dengan tanah Kehutanan BKSDA," katanya.

Ketua RT Desa Desa Wangunsari ini memaparkan, pernah diajukan untuk mendapatkan bantuan rutilahu. Namun hinga saat ini belum juga dapat bantuan.
Malahan bantuan yang ada malah dicencel, seperti bantuan PKH dan beras.

"Kini keluarganya tidak dapat menerima bantuan lagi, dan menurut keterangan dari petugas terkendala adminduk tidak sama," bilang Hakimin, kepada SignalCianjur.

Ia menambahkan, tentunya dengan warga lainyaa berharap semoga keluarganya segera mendapatkan bantuan sosial (Bansos) apapun juga.
Dan, sudah disampaikan ke pihak desa dan terkait.

"Informasi dari pemerintah sedang diurus atau ada perbaikan kembali data untuk supaya dapat bantuan kembali," tandas Ketua RT setempat. (Red)

×
Berita Terbaru Update