Notification

×

Iklan

Iklan

Bansos Disoal, Warga Pamoyanan Dambakan BPNT

2/01/2021 | 15:15 WIB Last Updated 2021-02-07T14:13:38Z
bansos pkh cianjur
Ela Nurlaila (37) salah seorang warga Kampung Mesjid Kaum, Kelurahan Pamoyanan mendambakan BPNT, (Foto: Rdk/ SignalCianjur) 

SIGNALCIANJUR.com-
Warga Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, yang terbilang kategori tidak mampu, tidak menerima program bantuan sosial (Bansos). 

Hingga saat ini masih mengharapkan, dan sangat mendambakan program dari pemerintah melalui Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Ela Nurlaila (37) warga Kampung Mesjid Kaum RT 3/2, Kelurahan Pamoyanan mengakui, belum pernah menerima bantuan BPNT hingga saat ini. 

"Ya, ada sekitar delapan bulan ke belakang. Selama ada progres tersebut," akunya saat ditemui langsung di kampung halamannya, Senin (1/2/2021).

Dia menuturkan, keinginan sih dapat bantuan uang tunai langsung. Karena punya anak yang masih sekolah, tapi kalau dapat apa saja tidak apa-apa, asal dapat bantuan.

"Gak apa-apa mau PKH atau BPNT asalkan dapat bantuan saja kang," harapan seorang warga tidak mampu di Kelurahan Pamoyanan kepada awak media.

Sementara, Enur (40) warga lainnya membenarkan, bantuan pemerintah melalui program BPNT itu sekitar Rp200 ribu per bulan untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

"Nah, dulu Rp150 ribu per orang (KPM). Ada kenaikan sekitar Rp50 ribu. Itu berupa fisik (sembako)," katanya.

Sementara, data warga tidak menerima BPNT terhitung delapan bulan hingga satu tahun tersebut masing-masing diantaranya Mutmainah (50) warga Kampung Selakopi RT 3/14, Ayi Hasanah (37) warga Kampung Kaum Tengah RT 2/2.

Kemudian, Ela Nurlaila (37) warga Kampung Mesjid RT 3/2, Nunung Hana A (43) warga Kampung Kaum Kaler RT 2/1, Turiah (68) warga Kampung Baru RT 2/20, Rukmini (60) warga Kampung Selakopi RT 2/14, dan terakhir Asep Jenal Arifin (36) masih warga Kelurahan Pamoyanan.

Enur menuturkan, ini hanya kritik membangun, dan tidak ada niatan apapun. Kalau yang mengeluhkan tak merima ada sekitar tujuh orang," tambahnya.

"Dua orang ada hak waris, masing-masing yaitu Turiah kini diterima Warto (53), dan Rukmini diterima sama Jenal Abidin (52)," ujarnya.

Enur berharap, ada bantuan dan bisa diperjuangkan peduli kepada warga tak mampu. Selama ini warga tidak merima kartu combo, yang merupakan penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Intinya warga sangat mendambakan bantuan tersebut," pungkasnya.

Terpisah, Sekertaris Dinas (Sekdis) Sosial Kabupaten Cianjur, Dindin Amaludin menyatakan, silahkan warga memang betul tidak pernah mendapat bantuan sosial (Bansos) untuk datang ke masing-masing kelurahan/ desa setempat. 

"Itu silahkan didata dulu, untuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," katanya.

Dia menjelaskan, data tersebut biasa disebut BDT adalah database yang berisi data kesejahteraan sosial berbagai macam kriteria, masing-masing individu dan rumah tangga.

"Setelah ada di kecamatan, pasti nanti diserahkan ke kami. Nah, kemudian Dinas Sosial (Dinsos) bisanya tiga bulan sekali mengajukan laporan," terang dia.

Sekdis Dinsos Cianjur menambahkan, seperti halnya orang sakit tidak berobat ke dokter. Mau menerima obat gimana, daftar juga belum.

"Jadi silahkan datang dulu ke masing-masing desa atau kelurahan, sudah terdata apa belumnya," pungkasnya saat dihubungi langsung melalui via WhatsApp (Wr1/Rdk)


×
Berita Terbaru Update