Ketua Presidium Cianjur Inisiatif (CIF) Wowo. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- 10 Program kerja yang diunggulkan. Sebut saja yang pertama, Cianjur Cepat Tanggap (CCT) pelayanan cepat administrasi dan nomor perangkat daerah, tertera.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Presidium Cianjur Inisiatif (CIF) Wowo, melalui keterangan tertulisnya di forum diskusi melalui via WhatsApp (WA), Kamis (26/10/202)
"Maksudnya supaya gampang dihubungi, dan instansi terkait cepat menanggapi setiap kebutuhan masyarakat," katanya.
Kedua, masih ujarnya, Lebu Digital (LE-DIG) untuk menjadikan desa di Cianjur Go Digital. Hal ini sebuah ekosistem desa digital berbasis satelit, yang berfungsi untuk mendigitalisasi semua desa yang tidak memiliki infrastruktur internet terrestrial.
Selain itu, yang ketiga lalu Desa Caang (DECA) pemasangan penerangan jalan umum (PJU). Dan, keempat, Alun-Alun Desa (ALUD) merupakan ruang terbuka untuk masyarakat. Kelima, Dokter Masuk Rumah (DOR) ini inisiatif pelayanan kesehatan.
Keenam, Perempuan Berdikari (PUBER),utk mengurangi human traffiking &TKW lewat program ini seyogianya perempuan di Cianjur bisa memperoleh penghasilan yang cukup.
"Program ini menyentuh 364 desa dan kelurahan di 32 kecamatan di seluruh Kabupaten Cianjur," jelasnya.
Ketujuh, hal sama dijelaskan Wowo, Kredit Usaha Warung Kecil (KEWUK) untuk pemberdayaan ekonomi rakyat, kerjasama dengan Bank Jabar. Kedelapan, Berjamaah Subuh Keliling (SULING). Kesembilan, Kejar Paket (KEKET) untuk pendidikan. Kesepuluh, Lacak Aset Daerah (LADA) baik itu inventarisasi aset bergerak maupun tidak bergerak.
"Berharap semua inisiatif yang baik itu bisa terlaksana di lapangan, bukan berhenti cuma jadi slogan indah yang menghiasi billboard resmi Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Cianjur," pintanya.
Wowo memaparkan, karena itu mekanisme review dan turun ke lapangan harus dikerjakan dengan disiplin. Artinya bukan hanya pas Acara Desa Manjur saja, tapi harus berkelanjutan. Dan, yang tak kalah penting adalah soal pengelolaan anggaran daerah.
Ketua Presidium Cianjur Inisiatif (CIF) ini menuturkan, masyarakat perlu diedukasi tetang apa artinya anggaran CIANJUR yang Rp 3 triliun rupiah lebih itu.
"Nah! Postur APBD harus sosialisasikan terus menerus," ujarnya.
Terakhir, Wowo menambahkan, hal itu agar masyarakat semakin cerdas, dan partisipasi politiknya semakin tinggi dan bemutu. Dan, nampaknya soal pengelolaan anggaran daerah ini diduga masih menjadi masalah.
"Ya, karena diduga tidak pro rakyat idealnya persentase 60 - 40 persen," tutupnya. (Red/*)