Adu ketangkasan domba Garut di Desa Kutawaringin, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Bila dilihat lama atau tidaknya mungkin tidak terhitung, karena budidaya ternak domba ketangkasan (Garut) sudah lama.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Desa Kades Kutawaringin, Heri Juhaeri, saat dikonfirmasi langsung, saat program Desa Manjur, Senin (24/6/2023) kemarin.
"Jadi saya juga agak lupa," ucapnya.
Namun, masih ujar Heri, para petani sekaligus peternak hampir tiap RT terhitung cuman dua orang yang tidak budidaya domba. Nah! Artinya, banyak dari satu RT, apalagi bila melihat belum warga dalam satu desa.
"Hasil dari data sensus kemarin," bilangnya.
Hal sama masih paparnya, bahwa harga domba meningkat ada harga sekitar Rp 30 kelas B, dan untuk harga sekitar Rp 100 juta itu kelas A dan sudah mendapatkan piagam penghargaan.
"Adanya adu ketangkasan domba seperti saat ini," kata Heri.
Kemudian, masih disampaikan Kades Kutawaringin, ingin disatukan dengan wisata kolam renang. Walaupun belum 100 persen, tapi mudah-mudahan kelompok domda ada di desa sini ikut mendukung dalam rangka memajukan Desa Kotawaringin di Mande, terutama bagaimana keunggulannya.
"Berharap bisa sesuai harapan semua pihak, khsususnya warga sini," imbuhnya.
Sementara, saat ditanya apakah ada support dari Bupati Cianjur, Kades Kutawaringin mengaku, sebelum ada acara ini sudah tembusan dulu.
"Lebih bagus katanya dan dirinya mendukung penuh," sebutnya.
Ia menambahkan, dukungan ada dari dinas terkait juga selain dari selaku pemangku kebijakan di Pemkab Cianjur.
"Bahkan saya menerima piagam penghargaan dari Disparpora Cianjur," tutup Kades Kutawaringin. (Red)