Andina (15) kelas 9 pelajar SMPN 5 Cianjur, warga Kampung Cagendang, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur kota. (Foto: Asep Saepudin/ SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di masa pandemi Covid-19 saat ini, begitu sangat dinanti dan ditunggu pelajar, baik itu tingkat SD, SMP hingga SMA/sederajat.
Seperti halnya dirasakan Andina (15) kelas 9 pelajar SMPN 5 Cianjur, warga Kampung Cagendang, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur kota, Kabupaten Cianjur.
Diakuinya, seminggu dua atau tiga kali PTM. Itu mengisi waktu luang selama pandemi Covid-19 saat ini di masa PPKM Level 2, dengan berjualan minuman anak-anak di depan rumahnya.
"Ya, bantu orangtua juga di rumah. Mengisi kekosongan waktu luang di rumah," ucapnya, kepada SignalCianjur.com, saat dihubungi langsung, Minggu (19/9/2021).
Dia bertanya-tanya, kapan sih mulai sekolah secara normal lagi seperti biasanya.
Menurut Andina, belajar di rumah (daring) sungguh membingungkan, apalagi dihadapkan dengan pelajar yang belum pernah dipelajarinya atau pelajar barunya, tanpa kelengkapan penjelasannya.
"Selain itu boros kuota internet juga," akunya.
Sebagai siswi Andina, yang sehari-hari di sapa dina, bertutur rasa sebagai anak sekola serasa hilang.
Akibat dari terlalu lama belajar di sekolah hanya mengandalkan sistem online (daring).
Dina berharap saya kembali hidup sebagai anak sekolah lagi seperti normal kembali seperti sejak dulu.
"Saya kangen kembali ke sekolah dan rindu dengan teman-teman," pungkasnya. (Sep)