 |
| Tabib muda asal Sukabumi praktek pijat alternatif sampai ke Cianjur. (Foto: Desi Amelia Putri/ SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Bila punya penyakit struk ringan dan lampung atau lainnya, boleh mencoba terapi pijat alternatif, bisa mencoba ala Heri seorang tabib muda asal warga Jampang, Surade, Sukabumi sering keliling luar daerah.
Seperti halnya saat ditemui sedang praktek pijat pasien Ojat Sudrajat (62) asal Desa Wangunsari Naringgul, Kabupaten Cianjur, saat ini sakit struk ringan, lambung. Pastinya pasien merasakannya bagaimana colekan sakti sang tabib, dan dirinya niat ibadah akan bantu kesembuhannya.
"Insyaallah akan sembih yang penting ikhtiar dan berdoa," aku Ojat, kepada SignalCianjur.com, Senin (13/9/2021).
Dia menuturkan, hasil perbincangan singkat dirinya titisan dari Jawa Timur. Dan, tidak heran kemudian makin dikenalnya Heri Ganteng lewat keahlian pijat alternatifnya ini semakin membuat orang bertanya-tanya.
"Dari prakteknya itu dinilai bisa menyembuhkan penyakit apa saja banyak sudah berhasil diobati," ujar Ojat.
Bahkan, masih ujar Ojat, ada yang bertanya tarif dari jasa yang ia kerjakan.
Sehingga pemilik tempat praktek, seorang pengusaha toko Berkah Mandiri ( BM), di Jalan Raya Ciujung, Kecamatan Sindangbarang, Desa Jayagiri -Cidaun. Dibalik itu, tidak banyak yang tahu memang.
"Tapi metode pengobatannya unik, hanya main colek sana colek sini, pasien baik wanita ataupun pria, ijin Allah bisa sembuh,"
Ojat merasa aneh hanya dicolek sampai terasa pedih, sakit serta akhirnya merasa lega. Namun, harapannya semoga bisa sembuh dan akan terus mengikuti tahapan yang disyarankan oleh tabib. Bahkan, setiap pengobatan tidak lupa menjabarkan secara gamblang apa saja penyaki dialami pasien, layaknya seorang dokter.
"Baik itu apa saja pantrangan dan bagaimana merawat dan meminum obat serta lainnya," tutupnya.
Terpisah, tabib muda Heri mengatakan, bahwa pengobatan pijat alternatif tidak sekalipun mengenakan tarif bagi pasien. Jelasnya punya niat ibadah bantu kemanusiaan sesuai keahliannya dengan konsep upaya syariat. Karena yang menyembuhkan hakekatnya hanya Allah SWT, namun apabila ada keluargga pasien ngasi sekedar uang jasa seberapapun diterima.
"Hanya niatan ibadah saja. Artinya membantu atas ijin Allah SWT, kita manusia hanya ikhtiar dan berdoa," katanya. (Mey)
